A. Tahapan Pembuatan Biopori

Tahap awal pembuatan biopori setelah mendapatkan penjelasan, pengarahan dan pembinaan dari Tim Pembina Pokja Biopori adalah sebagian dari kader pokja biopori memotong-motong pipa paralon 4 dim menjadi beberapa potong, setelah itu diberi lubang-lubang penerapan di seluruh potongan pipa paralon


Dengan bimbingan dari koordinator biopori (Ibu Retno Dewi Indrawati, S. Pd dan Ibu Lailatul Badriyah, S. Pd.) siswa-siswi diberi pengarahan sekaligus praktek pembuatan biopori di tempat yang agak rendah sehingga air yang agak tergenang segera meresap dalam tanah. Lubang Biopori ini dibuat di depan setiap kelas, biopori yang sudah jadi dimasuki sampah/daun-daun tumbuhan yang sudah kering, dan setelah beberapa waktu menjadi kompos dan dikeluarkan untuk pemupukan tanaman, kemudian diisi lagi dengan dedaunan yang baru, dan begitu seterusnya.





Sementara kader pokja yang lain memotong pipa paralon, anggota kader yang lain dengan bahu membahu, secara bergantian membuat lubang biopori di depan setiap ruangan kelas, di dekat kran air cuci tangan atau di tempat yang menjadi genangan air. |

Dalam pembuatan lubang biopori yang tanahnya sangat keras, para siswa menggunakan alat bantu berupa linggis, karena alat pembuat yang semestinya kurang kuat dan kurang memadai.


Ketika pembuatan lubang biopori sudah sesuai dengan potongan pipa paralon (65 cm), maka pipa paralon yang sudah dilubangi di luruh bagiannya dimasukkan kedalam lubang tersebut dan diberi sampah daun kemudian ditutup dengan penutup yang diberi lubang di seluruh permukaanya. Terlihat Ibu guru pembina (Retno Dewi Indrawati, S. Pd.) menunjukkan kepada kader bioori tentang potongan pipa paralon yang siap untuk dimasukkan. Setelah seuai dengan permukaan tanah atau agak dalam sedikit, lalu sampah daun dimasukkan dan ditutup.